Bagi kalian yang sudah menonton Poong, The Joseon Psychiatrist musim pertama di VIu pasti sudah familiar dengan kemampuan sang tabib hebat, Yoo Se Poong (diperankan oleh Kim Min Jae). Sejak menjadi ahli akupuntur istana, Yoo Se Poong sudah berkali-kali membuktikan kejeniusannya. Namun ternyata untuk menjadi dokter yang hebat dibutuhkan lebih dari pengetahuan akan medis. Nah, Yoo Se Poong telah belajar tentang cara menjadi tabib sekaligus psikiatris bagi pasiennya.
Di Poong, The Joseon Psychiatrist 2 yang sudah tayang di Viu, Yoo Se Poong kembali berusaha menajdi dokter yang lebih lagi. Usahanya ini membuahkan hasil karena Yoo Seo Poong punya kelebihan yang membuatnya berbeda dengan dokter lainnya. Apa saja kelebihan dokter muda ini? Ini dia beberapa di antaranya:
5 Kelebihan Poong yang Membuatnya Berbeda dengan Dokter Lainnya
Sangat Cerdas
Ini adalah kelebihan Yoo Se Pong yang paling menonjol dibandingkan dokter lainnya. Kecerdasannya ini juga yang membuatnya sangat dibenci oleh dokter lainnya yang merasa iri. Yoo Se Poong adalah lulusan termuda di akademi kesehatan Joseon. Dia juga ahli akupuntur termuda istana kerajaan. Raja pun menjulukinya si Jarum Ilahi karena selalu bisa menyembuhkan pasien dengan jarum akupunturnya.
Ketika dia tidak bisa melakukan akupuntur lagi karena trauma, Yoo Se Poong tetap bisa menjadi dokter dengan caranya tersendiri. Kemampuannya mengingat setiap gejala penyakit membuatnya seperti kampus medis berjalan yang bisa mendiagnosa penyakit dengan cepat. Dia juga yang berjasa mengajarkan Seo Eun Woo (Kim Hyang Gi) akupuntur hingga dapat menjadi asistenya sebagai dokter.
Insting Setajam Detektif
Selain cerdas, Yoo Se Poong juga punya insting yang sangat tajam. Dia tidak hanya melihat penyakit dari sisi medis saja, tetapi juga menilai hal-hal apa saja yang memicu seseorang menjadi sakit. Misalnya saat menyembuhkan pasien yang terserang insomnia, dia mencari tahu penyebabnya dengan ngobrol bersama keluarga pasien. Jadi dia tahu kalau ternyata penyebab insomnia pasien akibat belajar terlalu keras.
Saat menangani kasus keracunan massal di istana kerajaan, Yoo Se Poong bersama Seo Eun Woo bergerak mencari asal muasal racun bisa muncul di istana kerajaan. Mereka mengawasi hal-hal yang bisa menyebar racun dengan mudah, seperti air sumur, udara, dan makanan. Berkat mereka, kasus keracunan pun berhasil dibereskan.
Pantang Menyerah
Bisa dibilang kehidupan Yoo Se Poong tidaklah mudah meskipun dia berasal dari keluarga terpandang dan berpendidikan tinggi. Karena konspirasi politik, ayahnya dibunuh dan dia diasingkan karena dianggap berkhianat. Meskipun begitu, Yoo Se Poong tidak menyerah. Dia kemudian bekerja kembali menjadi dokter di sebuah klinik kecil di desa.
Di Poong, The Joseon Psychiatrist 2 ayng tayang di Viu, Yoo Se Poong sempat kembali lagi ke istana kerajaan untuk menangani kasus keracunan massal. Di sana, tim Klink Gyesu diperlakukan semena-mena oleh para tabib istana. Namun karena fokus menyelamatkan pasien, Yoo Se Poong bahkantidak peduli dengan semua diskriminasi mereka. Yoo Se Poong dan tim klinik Gyesu bahkan berniat mencari bahan ramuan obat sendiri jikat tidak didukung oleh tabib istana.
Empati Tinggi
Sangat jarang sekali ada dokter sangat empati terhadap pasiennya. Apalagi para dokter pada masa Joseon lebih mementingkan status saat menerima pasien. Namun Yoo Se Poong punya empati tinggi yang membuatnya mau mengobrol bersama keluarga dan orang-orang terdekat pasien. Hal ini sangat berguna dalam mengetahui penyebab penyakit pasien.
Empati yang tinggi membaut Yoo Se Poong melakukan langkah-langkah berani selama merawat pasien. Termasuk mendatangi tempat-tempat yang biasa dilalui pasien, melakukan hobi pasien, hingga membaut kegiatan yang disukai pasiennya. Semua ini dilakukan agar pasien merasa lebih terbuka soal penyakitnya.
Tidak Serakah
Sejak menjadi dokter di Klinik Gyesu, Yoo Se Poong meneruskan tradisi yang telah dibuat sang pemilik klinik, Gye Ji Han (Kim Sang Kyung). Para dokter Klinik Gyesu hanya menerima uang dari pasien orang kaya, sedangkan bagi orang miskin diperbolehkan membayar semampunya.
Sikap tidak serakah akan kekuasaan dan uang ini dibawa Yoo Se Poong ke dalam lingkungan istana. Para tabib istana panik karena takut posisi mereka akan digantikan oleh si tabib jenius sehingga mereka mensabotase proses pengobatan tim Klinik Gyesu. Mereka bahkan tidak memperbolehkan Yoo Se Poong dan tim mendapatkan bahan ramuan obat.
Yoo Se Poong pun menjadi kecewa dengan kelakuan para tabib istana. Karena mereka lebih mementingkan jabatan dan status daripada kesembuhan pasien. Kekecewaan inilah yang membuat Yoo Se Poong meminta Raja membiarkan tim Klinik Gyeesu kembali ke Desa Sorak. Soo Ye Poong merasa tidak ada gunanya mendirikan klnik di ibukota karena para tabibnya penuh persaingan kotor.
Hebat kan psikiatris muda ini. Meski Poong hebat, dia tidak bekerja sendirian. Dia dibantu oleh karyawan-karyawan Klinik Gyesu. Berikut profil karyawan-karyawannya:
Ini 5 Karyawan Klinik Gyesu yang Berjasa Merawat Pasien
Man Bok (Ahn Chang Hwan)
Man Bok yang diperankan oleh Ahn Chang Wan adalah pengawal setia Yoo Se Poong sejak dia masih menjadi ahli akupuntur di istana kerajaan. Man Bok sudah alma bekerja dengan keluarga Yoo Se Poong, jadi mereka sudah seperti saudara. Berbeda dengan pengawal lainnya, Man Bok tidak segan untuk bercana dan mengkritik tuannya. Meskipun sering berkata seenaknya, tetapi Man Bok sangat setia dan mau mengikuti kemana pun Yoo Se Poong pergi.
Ketika Yoo Se Poong memutuskan untuk menjadi tabib di Klinik Gyesu, Man Bok pun ikut tinggal dan menjadi pegawai di sana. Karena dia sangat kuat dan jago bela diri, maka Man Bok bertugas menjadi kepala keamanan di Klinik Gyesu. Namun dia juga tidak segan membantu pekerjaan merawat pasien. Terutama yang berhubungan dengan pekerjaan berat seperti memotong kayu bakar, mengangkat peralatan medis, hingga menggotong pasien.
Nam Hae (Yeon Bora)
Nam Hae adalah Asisten Rumah Tangga (ART) Klinik Gyesu yang serba bisa dan cekatan. Keahlian utamanya adalah memasak makanan yang enak dan bergizi untuk semau karyawan dan pasien Klinik Gyesu. Posisi Nam Hae sangatlah penting bagi Klinik Gyesu. Karena tanpa dia, klinik akan kotor dan tidak terawat, serta penghuninya akan kelaparan karena tidak ada yang bisa memasak seenak dia.
Kehebatan Nam Hae dalam memasak bahkan diakui oleh Putri Lee Seo Yi (Woo Da Vi), adik Raja yang tinggal sementara di Klinik Gyesu. Putri Seo Yi sampai mau makan makanan rakyat jelata karena dimasak dengan sangat enak oleh Nam Hae. Selain pintar memasak makanan, Nam Hae juga andal dalam mengolah ramuan herbal dan memasak tanaman obat yang membutuhkan teknik memasak khusus.
Gye Ib Bun (Kim Soo Ahn)
Putri satu-satunya dari Tabib Gye Ji Han ini adalah seorang gadis remaja yang sangat ceria. Sebenarnya, Tabib Gye Ji Han ingin agar putrinya ini belajar medis supaya bsia membantu pekerjaannya di klinik. Sayangnya, Ib bun sama sekali tidak berbakat menjadi tabib. Dia bahkan tidak bisa menemukan denyut nadi pasien. Nam Hae juga ingin mengajarkan Ib Bun memasak, tetpai dia lebih sering menggosongkan masakannya.
Kelebihan Ib Bun hanya satu, yaitu melukis. Jadi, dia pun menggunakan lukisannya untuk membuat poster penanda di sekitar klinik, agar pasien lebih mudah memahami bagian-bagian di Klinik Gyesu. Sehingga klinik pun jadi lebih teratur. Meskipun tidak berbakat medis, namun Ib Bun tetap berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pekerjaan para pegawai di klinik.
Jang Goon (Hang Chang Min)
Jang Goon adalah seorang anak penderita autistik yang bertanggung jawab mengurus semua bahan ramuan obat di gudang persediaan Klinik Gyesu. Dia juga yang mengatur data-data pasien Klinik Gyesu. Meskipun sedikit terbelakang, namun Jang Goon sangat cerdas dan punya kemampuan mengingat yang tinggi.
Dari semua pegawai klinik, hanya Jang Goon yang hafal bahan-bahan campuran obat. Karena dialah yang membereskan catatan pembukuan Tabib Gye Ji Han. Dia jugalah yang bisa menemukan semua data pasien yang pernah datang ke Klinik Gyesu. Mulai dari data pribadi hingga penyakit pasien dicatat dengan rapi sehingga riwayat medis mereka tercatat.
Nenek (Jeon Guk Hyang)
Nenek adalah panggilan seorang wanita tua penderita dementia yang tinggal di Klinik Gyesu. Neneklah yang memberikan nama panggilan Poong ke Tabib Yoo Se Poong. Akibat penyakit pikunnya, Nenek dibuang oleh anaknya sendiri. Nah, dia memanggil anaknya ini dengan sebutan Poong. Karena Nenek menganggap Yoo Se Poong anaknya sendiri, jadi dia memanggil Poong ke tabib muda itu.
Nenek selalu membangkitkan suasana ceria di Klinik Gyesu dengan celotehan khasnya. Dia selalu tersenyum kepada siapapun sehingga pasien pun merasa nyaman. Karena sudah tua, Nenek hanay bertanggung jawab pada pekerjaan ringan seperti membungkus obat dan mengatur peralatan medis.
Buat kalian penggemar Poong, The Joseon Psychiatrist, kalian bisa langsung tonton musim keduanya yang hanya tayang di di Viu.
