istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

32% Milenial Miliki Investasi Baru di Masa Pandemi

en19ma   21 Nov 2020
32% Milenial Miliki Investasi Baru di Masa Pandemi

Tim Pluang telah mengungkap hasil riset dengan fokus terhadap perilaku menabung dan investasi dari para milenial di masa normal baru, yang melibatkan lebih dari 5.500 responden di kota-kota besar Indonesia. Riset tersebut dilakukan dengan survey online pada bulan Juli hingga Agustus 2020 lalu.

Sebagian milenial mengaku memiliki instrumen investasi baru di tengah pandemi, yaitu emas. Dari riset tersebut, juga didapati bahwa alokasi milenial untuk berinvestasi setelah pandemi lebih kecil apabila dibandingkan dengan alokasi sebelumnya. Pengurangan alokasi ini mengartikan bahwa milenial mencari alternatif instrumen investasi yang terjangkau dengan tetap memberikan return yang menjanjikan.

“Sebanyak 32% [dari] generasi milenial dilaporkan mencoba investasi baru, yaitu emas. Ini merupakan persentase tertinggi [jika] dibandingkan dengan investasi lain yang banyak dikenal, seperti reksa dana, saham, dan deposito,” ujar Humprey, VP Business Development Pluang by PT PG Berjangka.

Selain keterjangkauan harga, faktor ketidakpastian ekonomi dan juga harga emas yang sempat melambung di sekitar April-Juli 2020 lalu diduga menjadi dorongan utama secara spesifik sehingga instrumen emas menjadi pilihan dari responden.

Beberapa key findings lainnya:

Sebanyak 73% dari responden mengaku merasa khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19.

Humprey mengatakan bahwa responden mengubah pola konsumsi mereka selama pandemi COVID-19. 53% dari responden mengubah alokasi mereka untuk membeli suplemen, vitamin, dan mineral dalam jumlah lebih banyak daripada periode sebelum pandemi berlangsung. Alokasi untuk melakukan diagnosis kesehatan dan menabung juga menjadi lebih besar. Sebaliknya, alokasi untuk berlibur, menggunakan transportasi umum, menunjukkan terjadinya penurunan.

COVID-19 juga berdampak pada alokasi menabung dan berinvestasi dari milenial. Alokasi untuk menabung mengalami sedikit peningkatan, sementara alokasi untuk berinvestasi jadi menurun. Mayoritas responden menabung sebesar 5 hingga 10% setelah pandemi.

Milenial memiliki skor literasi finansial dan pengetahuan untuk berinvestasi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun, hal tersebut tidak mengartikan bahwa milenial memiliki banyak produk finansial dan produk investasi.

Menabung, terutama untuk tujuan tabungan keluarga, dana emergensi, dan dana pensiun, merupakan tiga posisi teratas terkait target finansial dari responden survei. Kebutuhan untuk dana likuid demi digunakan dalam waktu singkat terlihat lebih signifikan jika dibandingkan dengan kebutuhan untuk memiliki dana dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Dalam mencapai target finansialnya, mayoritas responden masih memilih untuk menabung uang tunai jika dibandingkan dengan berinvestasi.

Humprey mengatakan untuk mencapai target keuangannya, terlihat bahwa kaum milenial lebih memilih untuk menabung daripada berinvestasi. Sekitar 41% dari milenial lebih suka menabung, sementara 69% sisanya disalurkan ke jenis investasi lain. Investasi fisik, seperti emas, tetap menjadi yang paling diminati, diikuti oleh reksa dana dan saham.

Mayoritas responden mengalokasikan hingga 40% dari pendapatan bulanan mereka untuk menabung dan berinvestasi.

Mayoritas responden memilih risiko untuk berinvestasi sebagai faktor yang patut dipertimbangkan sebelum memilih instrumen investasi.

“Mayoritas responden, sekitar 80% dari total, memilih emas sebagai instrumen investasi yang direkomendasikan,” ujar Humprey.

*tidak terakumulasi menjadi 100%, karena jenis pertanyaan adalah multiple choice answer.

Tentang Pluang

Pluang adalah merek dagang di bawah PT PG Berjangka, yang resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Pluang berkomitmen untuk terus memperluas akses ke produk finansial bagi masyarakat Indonesia serta bekerjasama secara berkala dengan regulator di Indonesia.

Tidak hanya emas, Pluang juga menyediakan akses investasi ke pasar saham Amerika Serikat dengan produk Micro E-mini S&P 500 Index Futures. Pluang terus berinovasi dan mengembangkan berbagai macam produk investasi lain yang terjangkau dan mudah bagi masyarakat.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top