31 Remaja Tampilkan Solusi Inovatif untuk Masalah Dunia Nyata

Published: 19 Oct 2021, oleh NanaMiku

Pada hari ini 19 Oktober 2021, 31 remaja pembuat perubahan dari DKI Jakarta dan Kota Semarang dengan memamerkan 12 solusi inovatif untuk kebaikan dalam acara demonstrasi online langsung kepada pejabat pemerintah, perusahaan swasta, dan investor. Mereka menghadirkan solusi inovatif untuk berbagai isu sosial dan pembangunan yang mendesak mulai dari pengelolaan sampah, kesehatan mental, literasi, dan kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk aplikasi berbasis website, permainan (game), dan aplikasi mobile.

Acara yang bernama Demo Day ini disiarkan langsung melalui channel YouTube UNICEF adalah acara penutup dari rangkaian program Digital Innovation Challenge 2021. Ini adalah program yang diprakarsai oleh UNICEF dan Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa (Markoding), dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

31 finalis ini terpilih dair 4.774 remaja yang berusia antara 10 – 19 tahun. Para peserta ini mengembangkan keterampilan abad ke-21, keterampilan digital, dan kewirausahaan mereka melalui serangkaian pelatihan, lokakarya, dan bimbingan. Remaja yang berpartisipasi berasal dari latar belakang kurang mampul dan saat ini sedang menempuh pendidikan di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sekolah menengah formal atau setara, sekolah kejuruan, dan pusat pembelajaraan berbasis masyarakat.

“Penguatan kemampuan generasi muda untuk lebih mengembangkan keterampilan abad ke-21, melalui inisiatif pembelajaran inovatif seperti Demo Day hari ini dan Tantangan Inovasi Digital, merupakan kontribusi penting untuk memperkuat hubungan antara pengembangan remaja, pendidikan dan pekerjaan,” kata Chief of Education UNICEF Indonesia, Katheryn Bennett. “Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh anak-anak muda yang terlibat dalam program ini. Sebagai hasil dari pemikiran kreatif, pemecahan masalah, dan kerja tim yang hebat, mereka telah mengidentifikasi solusi untuk mengatasi masalah yang memengaruhi kita semua,” tambahnya.

Di 2019, UNICEF Indonesia melaksanakan studi Skills for the Future yang menujukkan bahwa remaja menganggap kreativitas, pemikiran kritis, dan keterampilan digital sebagai kompetensi terpenting untuk masa depan mereka. Banyak remaja merasa bahwa mereka tidak mengembangkan keterampilan ini melalui pendidikan mereka. Hasil studi ini sejkalan dengan responden sektor swasta yang menyoroti kurangnya keterampilan yang dapat ditransfer (transferable skills) secara signifikan di antara karyawan baru.

“Meskipun menghadapi tantangan selama masa pelatihan online mereka - termasuk pandemi COVID-19, banjir, serta terbatasnya akses ke perangkat dan internet yang andal - mereka menunjukkan ketangguhan dan ketekunan secara konsisten, dan sebagai hasilnya, mereka kini telah berhasil menyelesaikan pelatihan digital mereka” kata CEO & Founder Markoding, Amanda Simandjuntak.

Tags

android ios news markoding unicef indonesia digital innovation challenge unicef indonesia solusi inovatif remaja semarang jakarta online pemerintah perusahaan sosial aplikasi mobile aplikasi website gaming Games YouTube pendidikan kementerian agama pelatihan workshop sekolah pekerjaan generasi muda digital

Share Artikel