istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

1 Hari Lagi, Jadilah Pembawa Perubahan menuju Indonesia Maju via Kewirausahaan

en19ma   15 Sep 2023
1 Hari Lagi, Jadilah Pembawa Perubahan menuju Indonesia Maju via Kewirausahaan

Tidak hanya infrastruktur, menyiapkan para entrepreneur muda yang unggul dan inovatif adalah salah satu cara menuju Indonesia Maju di 2045. Diplomat Success Challenge (DSC), sebuah entitas yang berfokus pada kompetisi kewirausahaan sejak 2010, mengambil peran serta untuk mencapai target pemerintah tersebut dengan mendorong anak muda menciptakan ide bisnis yang kreatif, inovatif, dan mencakup nilai berkelanjutan.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sudah mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, minat masyarakat Indonesia untuk berwirausaha cukup tinggi yaitu 47,7%. Di mana jumlah anak muda yang memilih wirausaha sebanyak 19,48%, meningkat sebesar 1,02% dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data rekapitulasi DSC pada tahun yang sama di 2022, jumlah peserta terus meningkat signifikan setiap tahunnya dan sebaran usia peserta yang mengikuti program berada pada rentang usia mulai dari 18 hingga 45 tahun. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, rerata kenaikan jumlah peserta DSC terus meningkat hingga 16%. Hal ini menunjukkan korelasi positif, DSC turut berkontribusi pada pertumbuhan jumlah wirausaha muda di Indonesia.

“Bagi anak muda, jangan hanya sibuk mencari pekerjaan tetapi juga mampu membuka lapangan pekerjaan. Harapan saya, ajang DSC ini dapat menjadi inspirasi bagaimana dalam mengembangkan ide bisnis, menjalankan visi dan misi berbisnis, serta bertahan hingga dapat membawa perubahan menuju Indonesia yang semakin maju. Intinya, bisnis anak muda harus memikirkan keberlanjutan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Helmy Yahya selaku Dewan Komisaris Diplomat Success Challenge.

3 Greenpreneur Indonesia Menjawab Tantangan Sosial berwawasan Lingkungan

Kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi untuk membangun lingkungan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Diplomat Success Challenge (DSC), sebuah ekosistem kewirausahaan yang terus konsisten sejak tahun 2010, mendorong anak muda selalu berinovasi dan mengedepankan kreativitas dalam menciptakan produk atau layanan yang dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pembahasan mengenai kelestarian dan kepedulian lingkungan memang tengah menjadi tren di kalangan anak muda sekarang. Milenial dan Gen Z kini lebih peduli dan sensitif, bahkan mempertimbangkan proses produksinya apakah sesuai dengan prinsip etika lingkungan sebelum membeli produk.

Mengadopsi teknologi hijau dan pengelolaan limbah yang lebih efektif, tiga anak muda lulusan DSC yang kini tergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN) membuktikan bahwa melalui bisnis yang mereka kembangkan dapat membangun solusi lingkungan yang berkelanjutan. Mereka adalah I Made Mei Jayana (Bala Indonesia), Rengkuh Banyu Mahandaru (Plépah), dan Dedhy Bharoto Trunoyudho (Lumbung Alum by Garda Pangan).

Manfaatkan Biokonversi untuk Solusi Berkelanjutan

Bala Indonesia bergerak di bidang industri pakan dan pengolahan sampah organik dengan menggunakan metode biokonversi yang menghasilkan produk berupa maggot BSF sebagai pakan organik untuk ikan dan unggas serta pupuk organik. Bala Indonesia optimis dapat menyediakan produk berkualitas baik bagi para pembudidaya ikan, peternak, dan petani.

Maggot BSF (Black Soldier Fly) semakin populer sebagai solusi berkelanjutan, untuk pakan ternak dan pengelolaan limbah. Larva Black Soldier Fly dapat memakan sampah organik, seperti pupuk kandang atau sisa makanan, dan mengubahnya menjadi pakan berprotein tinggi untuk peternakan dan budidaya perairan.

“Dengan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari operasi bisnis kami, harapannya kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ungkap I Made Mei Jayana selaku CEO dan Co-Founder Bala Indonesia.

Startup dengan Prinsip Sustainable Business

Plépah dimulai dengan konsep berbasis komunitas di Sumatera Selatan dan Jambi, dengan produk akhir eco friendly food packaging dan foodware. Kehadiran Plépah merupakan salah satu solusi, dari permasalahan perilaku masyarakat yang masih membuang sampah kemasan sekali pakai ke laut. Rata-rata orang berkontribusi hingga 20 juta kemasan makanan bekas setiap harinya, yang umumnya membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

“Momentumnya pas untuk usaha yang berbicara tentang lingkungan dan manusia. Plépah lahir dari sebuah keresahan. Motivasi saya ingin berkontribusi, dan saya punya interest sendiri terhadap hal-hal yang sifatnya bisa memberikan kualitas yang baik,” ungkap Rengkuh Banyu Mahandaru selaku Co-Founder & CEO Plépah.

Tahun 2022, Plépah resmi memiliki pabrik di Cibinong. Jumlah produksi produk Plépah meningkat signifikan, dari yang hanya 1.000 kemasan per bulan menjadi 120.000 per bulan. Selain itu lingkup bisnis Plépah juga diperluas dan tengah mengembangkan di sektor renewable energy.

Pada April 2023 lalu, Plépah juga berhasil go global dengan mengikuti pameran teknologi industri tingkat dunia Hannover Messe 2023 di Jerman mewakili Indonesia. Plépah hadir sebagai perwakilan startup yang merepresentasikan inovasi maupun potensi investasi di sektor ramah lingkungan.

Ubah Ugly Produce Jadi Punya Nilai Lebih

Faktanya, 20-40% bahan makanan di seluruh dunia terbuang bahkan sebelum sampai di toko. Untuk Indonesia sendiri, tercatat membuang sekitar 300 kilogram sampah makanan per tahunnya. Hal tersebut, biasanya karena pasar memiliki standar tertentu tentang penampilan buah yang akan ditampilkan dalam display. Hasil panen yang terlihat tidak “cantik” inilah yang disebut dengan ugly produce, meskipun nyatanya produk tersebut masih segar dan bernutrisi seperti buah atau sayur lainnya.

Melalui food rescue, Lumbung Alum by Garda Pangan berupaya menyelamatkan surplus makanan yang dihasilkan oleh industri f&b dari potensi terbuang. Makanan tersebut akan diperiksa kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya.

“Untuk menjamin keamanan dari makanan tersebut, Lumbung Alum by Garda Pangan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higienis dan disampaikan secara bermartabat. Ajang DSC menjadi kesempatan buat para entrepreneur muda untuk naik kelas dan belajar banyak lewat kompetisi ini,” ungkap Dedhy Bharoto Trunoyudho selaku founder Garda Pangan.

Wismilak Foundation melalui program Diplomat Success Challenge (DSC) diharapkan dapat terus menjadi gerakan dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakat. “Kewirausahaan dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, para Greenpreneurs jebolan DSC ini dapat menciptakan produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Edric Chandra selaku Program Initiator DSC.

Kontribusi dan Dukungan DSC untuk Kewirausahaan Indonesia

Hasil survei World Economic Forum tahun 2019 menyebutkan, sebanyak 35,5% anak muda usia produktif di Indonesia ingin menjadi pengusaha di masa depan. Eksistensi DSC selama 14 tahun, turut memberikan kontribusi yang nyata terhadap keinginan para entrepreneur muda untuk sukses dengan ide bisnisnya, sekaligus mendukung usaha pemerintah capai target kenaikan kewirausahaan di Indonesia.

Wismilak Foundation melalui program Diplomat Success Challenge (DSC), telah memberikan berbagai support dengan berbagai kegiatan yang fokus di bidang kewirausahaan. Seperti mengadakan pelatihan-pelatihan, webinar, hingga program inkubasi ke masyarakat yang tidak terjun langsung di program DSC.

Tahun ini, bertepatan dengan penyelenggaraan DSC Season 14, tercatat 385 mahasiswa yang turut berpartisipasi mengikuti berbagai kegiatan kewirausahaan yang termasuk dalam rangkaian roadshow campus to campus DSC. Selain merangkul civitas akademika, DSC juga berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Jamaah Maiyah untuk menghasilkan ekosistem kewirausahaan yang kuat di Indonesia.

“Pencapaian DSC untuk berperan aktif dalam meningkatkan jumlah kewirausahaan di Indonesia, masih terus kami upayakan dengan konsisten menciptakan entitas baik melalui ajang kompetisi, pelatihan dan webinar di luar kompetisi, hingga kolaborasi dengan berbagai kampus ternama seperti Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, UNSRI, UNILA dan masih banyak lagi. Di tahun 2022, kami membina 82% bisnis anak muda yang sudah berjalan dan 18% yang masih berupa konsep. Kita nantikan kejutan ide bisnis apa yang akan lolos ke DSC Season 14 tahun ini,” ungkap Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisaris DSC.

Last Call! Berani #BerkaryaUntukIndonesia Menuju Indonesia Maju

Masih ada kesempatan bagi anak muda yang memiliki ide bisnis inovatif, untuk berperan aktif memperbaiki perekonomian Indonesia agar semakin maju melalui kewirausahaan. Bagi wirausahawan muda yang ingin mengembangkan usahanya, DSC Season 14 siap wujudkan visi bisnis untuk #BerkaryaUntukIndonesia.

Hingga saat ini, total sudah 27.286 ide bisnis anak bangsa telah masuk ke dalam tahap seleksi Diplomat Success Challenge (DSC) Season 14 dimana 66,2% bisnisnya sudah berjalan dan 33,8% masih berupa konsep. Bagi anak muda yang ingin berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian, DSC masih menunggu hingga esok hari, tanggal 16 September 2023.

“Upaya ini sebagai pintu awal yang menggerakkan motivasi anak muda, tentang kewirausahaan dan manfaatnya bagi mereka. Kami berharap, nantinya akan ada banyak macam komunitas bisnis di seluruh Indonesia sehingga memperkuat entitas kewirausahaan di Tanah Air. DSC sebagai ajang kewirausahaan mendorong generasi muda untuk berkontribusi kepada perekonomian indonesia, tidak hanya piawai dalam berbisnis tapi juga berperan aktif di masyarakat dengan membuka lapangan kerja baru,” tutup Edric Chandra selaku Program Inisiator DSC.

Seluruh syarat & ketentuan, detail dan alur kompetisi, sekaligus platform untuk mendaftarkan diri ke DSC 2023 sudah dapat diakses melalui situs www.diplomatsukses.com. Nantikan update tentang DSC 2023 di lini masa media sosial merek di Instagram@diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, Twitter@diplomat_sukses, dan situswww.diplomatsukses.com.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top