Pakai Aplikasi Gratis di Android, Waspada dengan 3 Risiko ini!

Published: 01 Jul 2017, oleh en19ma

Faktanya, sebagian besar pemasukan bagi para pengembang yang memasarkan produknya di Google Play ternyata bukanlah berasal dari aplikasi berbayar, melainkan dari aplikasi gratis. Lantas, bagaimana cara pengembang untuk mendapatkan pemasukan dari aplikasi mobile yang dijajakan secara gratis tersebut?

Mengutip laman Android Pit pada beberapa waktu lalu, pengguna yang tak membayar sepeser pun atas aplikasi gratis yang digunakannya ternyata tetaplah akan membayar dengan cara lain. Hal ini diungkap berdasarkan hasil studi yang dilakukan secara bersama oleh University of Southern California, Rochester Institute of Technology, dan Queen’s University.

Dalam studi tersebut, tim peneliti membandingkan sebanyak 21 aplikasi terpopuler di Google Play sepanjang Januari 2014 hingga Agustus 2014 di sebuah perangkat Galaxy S2.

Peneliti menemukan masalah utamanya, yakni aplikasi gratis didanai oleh iklan. Hal ini mungkin tampaknya sah-sah saja, namun nyatanya juga bisa menciptakan efek buruk. Tim peneliti juga menemukan ada beberapa kekurangan dan risiko saat pengguna memakai aplikasi gratis. Apa sajakah itu? Yuk, disimak.

1. Aplikasi gratis ternyata boros

Dengan adanya iklan, aplikasi gratisan bisa menggunakan sebanyak 33 persen baterai smartphone. Tak hanya itu, masa pakai dari baterai smartphone juga berkurang saat seseorang memakai aplikasi gratis.

Mereka yang memakai banyak aplikasi gratis akan mampu melihat seberapa besar perbandingan penggunaan baterai di kala belum memakainya, dan setelah memakai aplikasi gratis.

2. Perlambat kinerja sistem smartphone

Memang benar, kalau smartphone premium menggunakan prosesor yang lebih kuat, namun dengan frekuensi pemakaian aplikasi gratis yang tinggi dalam aktivitas sehari-hari, kinerja sistemnya pun malah bisa lebih lambat ketimbang pemakaian normalnya.

Hasil penelitian telah mengungkap, aplikasi gratis dengan didukung oleh iklan bakal menggunakan sebanyak 56 persen dari kinerja pemrosesan. Rinciannya adalah 22 persen dari penggunaan memori dan 48 persen merupakan komputasi yang terakumulasi pada prosesor.

Karena tak semua pengguna ponsel memakai smartphone flagship, maka bisa dibayangkan menyoal lambatnya perangkat mereka, terutama yang memakai ponsel dengan RAM hanya 1GB atau 2GB.

3. Habiskan lebih banyak mobile data

Seberapa sering iklan muncul di saat kalian sedang membuka atau memainkan aplikasi gratis? Tentunya, hal ini juga akan menguras lebih banyak kuota dibandingkan saat pop-up iklan tak muncul.

Berdasarkan hasil temuan para peneliti, jumlah paket data yang didapatkan dari aplikasi gratis bakal 100 persen lebih banyak dari aplikasi berbayar, dengan kenaikan yang mampu mencapai besaran 79 persen.

Pada negara yang rata-rata pengguna ponselnya memiliki paket 1GB, tentunya paket data bisa begitu cepat habis, mungkin bisa disimpulkan bahwa alasannya karena penggunaan aplikasi gratis. Menurut operator AT&T, rata-rata konsumsi data dari aplikasi gratis adalah 1,7 sen tiap kali pengguna membukanya.

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kami terhadap pengembang yang menciptakan aplikasi gratis, pengguna smartphone sudah seharusnya dan patut untuk mempertimbangkan versi aplikasi berbayar yang bebas iklan. Dengan begitu, kuota data, baterai, dan kinerja sistem milik mereka pun jadi lebih bisa dihemat.

Tags

android Review aplikasi mobile gratis google play google play store play store aplikasi android

Share Artikel