istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Ternyata, Inilah Celetukan Soal Sulitnya Jadi Ojek Online di Jakarta

Nyo   23 Dec 2016
Ternyata, Inilah Celetukan Soal Sulitnya Jadi Ojek Online di Jakarta

Pesatnya perkembangan teknologi sangatlah terasa di berbagai aspek, apalagi di Indonesia sebagai negara berkembang di Asia. Pemanfaatan tersebut juga terasa signifikan di bidang transportasi. Masyarakat mulai ramai menjajal moda transportasi online berbasis aplikasi di kuartal awal 2015, berbarengan dengan pertumbuhan user smartphone. Sekarang, aplikasi ojek online, seperti Go-Jek, Grab, dan Uber, sudah merajai pangsa pasar angkutan umum di ibukota. Dengan mudah, para pejuang jalanan ini dapat ditemui di setiap titik Jakarta dan kota-kota besar lainnya berkat atribut mereka yang khas.

Tentunya, hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai kemudahan yang ditawarkan para penyedia aplikasi tersebut. Diskon gila-gilaan, tarif yang terukur, dijemput dan diantar sampai tujuan hingga masker atau haircap menjadi faktor utama terjadinya pengalihan minat masyarakat yang sangat cepat. Apalagi, di kota-kota besar yang menjadi hal utama adalah cepatnya waktu yang ditempuh sampai tujuan, dimana macet sudah tidak tertahankan lagi.

Sebagai user, kita mungkin jarang mencari tahu kesulitan-kesulitan seperti apa yang dialami oleh para ojek online ini. Nah, karena JurnalApps baik hati dan tidak sombong, kami akan memberitahukan celetukan ala ojekers yang "ngena banget" ke kalian!

“Maaf jemputnya lama, ya kak. Jalanannya lumayan berputar.”

Terkadang, ojek-ojek ini tidak berkuasa untuk menolak sistem aplikasi mereka. Padahal posisi mereka sedang di Barito, sementara posisi penjemputan di Senayan, tapi tujuannya malah balik ke Gandaria. Mau cancel, nanti bisa dicap tidak bertanggung jawab lalu di-rating jelek. Ujung-ujungnya, driver akan kena suspend. Akhirnya, mereka harus berputar lumayan jauh dan memakan waktu penjemputan yang tidak sedikit. Susah payah sampai di tempat pick-up hanya disemprot oleh user yang menunggu lama.

Wah, sialnya jadi double.

Kalau seperti ini, saran dari JurnalApps adalah segera mengecek lokasi driver. Apabila terlalu jauh dan tidak mau menunggu lama, kalian bisa membatalkan order. FYI, salah satu aplikasi ojek onlie di atas tidak dikenakan denda bila membatalkan dalam waktu kurang dari 5 menit. Kalian tenang, driver pun senang.

“Kak, ini lokasi penjemputannya di mana, ya?”

GPS yang dipakai oleh driver terkadang bisa menyesatkan mereka dan tidak akurat. Tentunya, hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Kalau menemukan kasus seperti ini, kalian bisa coba mencari titik penjemputan yang lebih strategis daripada hanya sekedar bergantung pada nama jalan. Contohnya, minta dijemput di Warteg Selamat Sentosa, Tambal Ban Bersyukur, atau Halte Riang Gembira. Sebisa mungkin, carilah sebuah bangunan atau palang yang bisa terlihat oleh driver yang sedang dalam keadaan menyetir. Lebih spesifik lagi, sebutkanlah ciri-cirimu agar driver tidak salah menyapa.

Tapi, jangan sekedar berpesan: “Pak, saya berdiri di bawah pohon beringin, pakai dress putih, rambut panjang, ya.” Ya, bubarlah abang ojek itu, gara-gara kalian dikira hantu.

“Yah, maaf, kak. Maskernya habis.”

Menjadi ojek online, sudah tentu haruslah siap sedia dengan berbagai fasilitas untuk penumpang. Tetapi, ada masanya bagi kita untuk masuk ke dalam deretan penumpang sial yang tidak kebagian masker atau pun haircap. Bete? Pasti! Jalanan 'kan berdebu, apalagi helmnya bisa saja kotor dan lepek. Tapi, bisa saja, bapak driver tidak punya waktu untuk membeli masker karena ketika dia baru mau membayar masker, order darimu sudah masuk.

Kalau sudah darurat seperti ini, siapkanlah beberapa lembar tissue. Tutuplah area helm dengan tissue lalu langsung dengan sekali gerakan pakai helm tadi. Niscaya, tercipta sedikit rasa aman dan bersih. Sementara, untuk masker, kalian bisa mengakali dengan saputangan atau tissue juga, agak ribet, sih. Tapi, daripada tidak sama sekali.

“Lho, kak?! Kok di-cancel, sih?!”

Abang ojek sudah terlihat dalam jarak pandang, dan sebentar lagi akan menepi. Kalian sudah bersiap dengan ceria untuk naik ke atas jok, ketika si abang tiba-tiba membuka helmnya dan menyemprot kalau kalian membatalkan order. Padahal, kalian tidak merasa memencet tombol Cancel sama sekali. Terkadang, malfungsi aplikasi sering terjadi apalagi dalam jam-jam sibuk.

Daripada kalian ikut panas karena disemprot, ada baiknya bagi kalian untuk menjelaskan dengan baik-baik kalau ini terjadi karena ada problem di aplikasi. Setelah itu, baru pesan lagi, deh. Ingat, setelah order diterima, teruslah memantau smartphone-mu, ya. Maksudnya, agar bisa segera mengetahui kesalahan di aplikasi yang mungkin merugikan kalian dan driver.

“Jangan lupa bintang 5, ya”

Tentunya, hal tersebut dengan senang hati akan dilakukan user apabila perjalanannya berlangsung aman dan menyenangkan. Lha, kalau habis kebut-kebutan di Tanah Abang, hampir nyerempet becak, terus lupa sama lampu merah? Sorry 'lah, ya...

Eits! Tetapi, kalian juga harus selektif dalam memberikan rating, lho. Berikan rating sesuai performa driver, ya. Karena, hal tersebut sangat berarti bagi mereka.

Tentunya, celetukan-celetukan di atas sudah sering kita dengar sebagai pengguna ojek online. Sebagai user yang bijak, kita pun harus bisa ikut andil dalam mengevaluasi kinerja mereka. Selain itu, agar bisa tercipta perjalanan yang aman dan menyenangkan, antara driver dan user juga harus saling toleran antar satu sama lain.

Oke! Sekian untuk celetukan ala ojekers kali ini. Semoga menyenangkan, ya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top