Baru-baru ini, Uber telah membeberkan rencana mereka untuk meluncurkan layanan terbarunya, yaitu uberPOOL, di Jakarta dalam kurun waktu satu minggu ini. Sebelumnya, layanan tersebut telah tersedia bagi para penggunanya di San Fransico, New York, Boston, Austin, Paris, dan Bangalore.
Menurut Mike Brown selaku President Director PT. Uber Teknologi Indonesia, uberPOOL adalah layanan carpooling atau berbagi tumpangan untuk para pengguna di wilayah perkotaan. Menurutnya, layanan berbagi tumpangan ini dapat membuat biaya perjalanan menjadi lebih ekonomis dan efisien.
“Penghematan bisa mencapai hingga lima puluh persen dari tarif uberX, dan ini lebih ekonomis serta efisien ketimbang taksi biasa,” tutur Brown. Biaya perjalanan akan menjadi lebih hemat jika ditanggung bersama. Terlebih, penggunaan mobil pribadi kerap menyisakan banyak kursi kosong.
Pihak Uber sendiri belum memberi informasi menyoal kapan tepatnya layanan ini tersedia, pun dengan tarif yang akan dikenakan untuk para penebeng. Layanan uberPOOL di Manhattan mematok biaya flat sebesar US$5 (sekitar Rp66 ribu). Mungkinkah tarif yang sama akan dikenakan di Indonesia?
Layanan uberPOOL di salah satu area di New York itu sendiri tidaklah berlangsung tiap saat, hanya pada jam-jam sibuk di hari kerja saja. Pengemudi pun tidak akan menjemput penebeng di depan rumah atau di mana ia sedang berada saat itu. Penebeng harus menunggu di jalan yang dilewati sang pengemudi.
Sejatinya, layanan menebeng semacam ini bukanlah suatu hal yang baru ada di Indonesia, walau pun pada umumnya hanya terbatas pada kerabat mau pun teman satu kantor. Meski begitu, sudah ada komunitas serupa yang mewadahi aktivitas berbagi tumpangan ini di Tanah Air.
Salah satunya yang populer adalah Nebengers, komunitas yang berawal dari Twitter ini mengizinkan siapa saja untuk memberi tebengan dan menebeng. Biaya perjalanan ditentukan oleh pemberi tumpangan. Selain itu, juga ada temanjalan, platform berbagi tumpangan khusus untuk mahasiswa.
