istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Roll Dice: Three Kingdoms, Bawa Perang Romansa Tiga Kerajaan di Genggamanmu

Andy Chan   04 Jan 2018
Roll Dice: Three Kingdoms, Bawa Perang Romansa Tiga Kerajaan di Genggamanmu

Romansa Tiga Negara yang merupakan sebuah kisah klasik atas perang dan intrik antar tiga kerajaan di sekitar tahun 200-an dahulu, yang mengisahkan perseteruan di antara tiga pihak, Cao Cao sang diktator; Liu Bei sang pahlawan; serta keluarga Sun (Sun Jian/Sun Ce/Sun Quan), sudah sering sekali untuk diceritakan dan dibuat ke dalam bentuk game. Tech Zuus menjadi salah satu pengembang yang kembali mengambil tema Kisah Tiga Negara ini ke dalam sebuah game unik yang berjudul Roll Dice: Three Kingdoms.

Memperhatikan judulnya, Roll Dice: Three Kingdoms, tentu menjadikan tanda tanya tersendiri. Mengapa memakai "Roll Dice"? Karena, game ini sebenarnya memang merupakan sebuah board game yang mirip sekali dengan monopoli, namun dikemas dengan tema peperangan tiga negara yang justru membuat permainan menjadi kian seru.

Pada mulanya, pemain bisa memilih jika ingin berpihak pada negara yang mana, apakah Negara Wei yang dipimpin oleh Cao Cao, Negara Shu yang dipimpin oleh Liu Bei, ataukah negara Wu yang dipimpin oleh Sun Quan. Masing-masing Lord memiliki skill yang berbeda. Misalnya, Sun Quan yang memiliki skill untuk meningkatkan stats seluruh Warlord dari negara Wu. Nantinya, pemain juga bisa mengganti Lord mereka dengan Lord lain apabila sudah mendapatkan kartunya, seperti Gongsun Zan, atau bahkan Dong Zhuo pun bisa dipilih.

Dalam satu permainan World Conquest, pemain bisa melawan antara satu sampai dengan tiga lawan secara sekaligus. Permainan dimulai dengan beradu kekuatan Attack dari masing-masing Warlord, siapa yang memajukan Warlord paling kuat, maka dialah yang bakal jalan pada giliran pertama. Untuk memajukan Lord, pemain melempar dua buah dadu, yang mana apabila dadunya mengeluarkan angka yang sama, maka ia pun bisa melempar dadu lagi untuk jalan kembali. Hati-hati kalau melempar dadu dengan angka yang sama hingga tiga kali, karena ia akan terkena kutukan dan harus mengadakan upacara selama tiga turn di Altar.

Setiap mendarat di sebuah lokasi, pemain bisa menaruh salah satu Warlord untuk menduduki lokasi tersebut. Pihak lawan yang mendarat di lokasi tersebut harus bertarung melawan Warlord yang menjaganya. Pertarungan ditentukan dari dua buah faktor. Yang pertama, apakah ia memiliki cukup pasukan untuk bertarung di lokasi tersebut. Dan, yang kedua, apakah Attack dari Warlord yang menyerang akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Defense dari Warlord yang menjaga.

Begitu Attack yang menyerang lebih tinggi meraih kemenangan, maka pemain bisa memilih apakah ingin "hanya lewat" saja, atau bergantian untuk menguasai daerah tersebut dengan menendang Warlord milik lawan ke luar. Tapi, apabila Warlord yang menyerang ternayta kekurangan pasukan, maka sang Lord pun akan tertangkap dan lawan bisa memilih apakah ingin menjatuhkan eksekusi mati terhadap pemainnya, atau membebaskannya dan mendapatkan pasukan sejumlah 150% dari biasanya.

Jumlah pasukan yang dimiliki pemain itu merupakan sesuatu yang penting, karena fungsinya di sini adalah sebagai mata uang untuk melakukan segala sesuatu, baik upgrade pertahanan, menyerang, atau pun untuk menentukan ranking pemain. Setiap saat pemain memenangkan pertarungan dalam sebuah lokasi, maka jumlah damage di lokasi tersebut akan ditambahkan menjadi total pasukan kepunyaan sang pemilik lokasi. Persis seperti monopoli, setiap kali melewati garis start, maka ia akan mendapatkan sejumlah 200.000 pasukan secara cuma-cuma.

Ada beberapa lokasi khusus di dalam medan permainan, seperti Altar yang berfungsi sebagai penjara, Fortress yang tidak bisa direbut lawan apabila sudah diduduki seseorang, lokasi Strategy untuk mendapatkan kartu kesempatan seperti pada game monopoli, lokasi duel, lokasi Red Hare, dan sebagainya. Untuk memenangkan permainan, maka pemain harus mengeliminasi seluruh pemain lawan dengan cara mengeksekusi mereka. Selain itu, juga bisa dengan melakukan monopoli kerajaan, atau dengan beradu jumlah pasukan ketika waktu habis di Turn 25.

Selain mode World Conquest di atas, juga ada mode Battle of Red Cliff yang agak berbeda dalam cara memainkannya. Pada mode ini, pemain tidak akan menaruh Warlord untuk menjaga sebuah daerah, tapi hanya membayar pasukan saja. Apabila terjadi peperangan, maka pemain bisa memilih, mau menggunakan Warlord yang mana, baik menyerang atau pun bertahan. Peta yang disediakan juga akan berbeda dengan biasanya, lengkap dengan Altar untuk memanggil angin sesuai dengan temanya, yakni Battle of Red Cliff.

Pemain bisa menyusun Warlord mereka sendiri dalam sebuah deck. Ada beberapa macam rarity dari kartu Warlord yang bisa didapatkan, mulai dari rank C sampai ke rank SSS. Setiap kartu memiliki Cost, sehingga pemain tidak bisa memasukkan kartu-kartu yang memiliki rank tinggi, karena Cost-nya tidak boleh melebihi dari batas. Batas Cost ini bisa ditingkatkan dengan cara menaikkan level pemain. Masing-masing Warlord juga bisa dilatih untuk naik level, dan bisa diberikan senjata untuk memperkuat mereka.

Roll Dice: Three Kingdoms memiliki Campaign Mode, dimana pemain bisa mengikuti kisah tiga negara tersebut mulai dari awal, yaitu Pemberontakan Pita Kuning. Agak lucu sih, karena di awal kisah tersebut, seharusnya masih ada Sun Jian, tapi pemain hanya bisa memilih Sun Quan saja. Sayangnya, mode ini sangatlah pendek, hanya enam buah stage saja yang tersedia. Kisahnya akan berhenti pada Battle of Red Cliff. Mode utama dari game ini tentu saja adalah Battle Mode, dimana pemain bisa bertarung melawan pemain lain untuk mendapatkan reward dan naik ranking.

Asyiknya, ketika pemain mengalami masalah pada saat bermain online, misalnya sampai terjadi crash, maka pada saat pemain kembali masuk ke dalam game-nya, ia akan menemukan bahwa permainan tetap berlangsung meski pun dirinya sedang absen. Dirinya akan diambil alih oleh komputer secara otomatis, dan pemain pun hanya tinggal menyentuh tombol Auto saja untuk kembali melanjutkan permainan secara pribadi. Ini juga mengartikan bahwa apabila pemain merasa yakin dengan kemampuan Deck yang dimilikinya, maka pemain tinggal menekan tombol Auto tersebut dan membiarkan game-nya untuk berjalan sendiri tanpa perlu campur tangan darinya.

Bagi penggemar Romance of the Three Kingdoms, dijamin akan puas dengan artwork yang digunakan dalam game ini karena semuanya menggunakan art realistik yang mirip dengan seri game strategi dari Tecmo Koei tersebut. Efek yang ditampilkan dalam game akan terasa hidup, ditambah dengan nuansa lagu yang benar-benar kental dengan rasa Three Kingdoms-nya. Bahkan, efek suara pun ikut bernuansa Romance of the Three Kingdoms dengan suara teriakan peperangan dan hantaman pedang. Game-nya juga menggunakan voice acting berbahasa Inggris untuk pengumuman dan game guide.

Roll Dice: Three Kingdoms merupakan sebuah game free-to-play yang wajib menggunakan koneksi Internet karena inti utama game ini memang adalah berperang melawan pemain lain dalam setting Three Kingdoms. Tidak ada iklan yang mengganggu, namun game-nya menggunakan sistem stamina yang disebut dengan buah persik. Satu kali permainan membutuhkan satu buah persik, terkadang membutuhkan dua buah persik untuk event khusus. Apabila buah persik ini sampai habis, maka pemain pun harus menunggu hingga sekian lama barulah bisa mendapatkan satu buah persik lagi. Tapi, jangan khawatir, karena satu permainan saja bisa menghabiskan waktu yang cukup lama.

Namun, seperti halnya game-game Collectible Card lainnya, pemain yang memiliki kartu langka dan kuat tentunya akan bisa mendominasi pemain lain yang kartunya kurang bagus. Dengan kata lain, hadirnya mikrotransaksi, yang mengijinkan pemain untuk membeli kartu-kartu langka meski pun secara gacha, bisa menjadikan game ini akan lebih berasa Pay-to-Win pada ranking tertingginya.

Tapi, jangan khawatir, karena game Roll Dice: Three Kingdoms ini tetap seru untuk dimainkan. Sedikit peringatan saja, game ini membutuhkan sumber daya yang cukup besar dan boros baterai. Nah, para penggemar Romance of the Three Kingdoms wajib untuk mencoba game ini, apalagi bagi kalian yang penggemar collectibles, dijamin pasti puas dengan banyaknya varian kartu yang bisa dikumpulkan, mulai dari perwira favorit kalian, yakni Zhao Yun, Sun Shang Xiang, Wen Yang, Da Qiao, Xiao Qiao, Wang Yuanji, Wang Yi, Liao Hua, Ling Cao, dan masih banyak lagi!

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top