istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
TIPS TRIK

Apakah Nomophobia itu?

Dwi K   16 Nov 2017
Apakah Nomophobia itu?

Apakah Anda selalu membawa charger ke mana-mana? Powerbank selalu terisi penuh, dan selalu berupaya untuk mencari sinyal handphone supaya tidak kehilangan update terbaru? Apakah Anda merasakan stress pada saat kehabisan baterai handphone atau koneksi internet yang lambat?

Mungkin Anda sudah mengalami gejala-gejala dari sebuah sindrom ketakutan yang dinamakan sebagai Nomophobia. Nomophobia merupakan sebuah singkatan yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu No Mobile phone Phobia.

Nomophobia sendiri adalah sebuah sindrom ketakutan jika tidak mempunyai handphone atau akses ke handphone. Baik itu karena baterai habis, tidak ada sinyal, atau pun kehilangan handphone. Nomophobia, no-mobile-phone-phobia. Sederhananya adalah rasa takut kehilangan mobile phone, atau yang lebih umum disebut sebagai handphone.

Istilah Nomophobia ini untuk pertama kalinya dimunculkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 lalu di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna handphone. Studi tersebut menemukan bahwa 58% pria dan 47% wanita pengguna handphone yang disurvei cenderung akan merasa tidak nyaman ketika mereka "kehilangan handphone, kehabisan baterai atau pulsa, atau berada di luar jaringan," dan 9% selebihnya merasa stress ketika handphone mereka sampai mati.

Berdasarkan penelusuran yang lebih mendalam, dua faktor utama dari penyebab ketergantungan tersebut adalah game addicted (kecanduan game) dan sindrom FoMO (Fear of Missing Out), atau yang lebih dikenal sebagai ketergantungan seseorang terhadap media sosial.

Menurut riset yang dilakukan oleh SecurEnvoy, yang memiliki spesialisasi dalam password digital, sekitar 66 persen pemilik handphone mengalami Nomophobia. Yang dikhawatirkan oleh para penderita fobia ini adalah ketinggalan berita-berita terbaru dan berbagai informasi terkini jika handphone mereka sampai tidak ada.

Seorang peneliti dari University of Genoa yang bernama Nicola Bragazzi telah meneliti bagaimana cara untuk mendiagnosis seseorang yang mengidap Nomophobia. Ia mengatakan bahwa jika Anda selalu membawa charger, merasa cemas demi membayangkan kehabisan baterai atau tak mendapatkan sinyal, bolak-balik mengecek handphone, tidur dengan handphone dalam jangkauan, dan merasa cemas pada saat harus bertatap muka saat berkomunikasi termasuk di antara gejala-gejala Nomophobia.

Apakah Anda pernah mengalami gejala-gejala tersebut atau beberapa di antaranya?

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top