Tren fashion merupakan salah satu tren yang bisa dipastikan tidak akan pernah ada matinya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila startup-startup yang menjamur pada akhir-akhir ini masih sering mengusung tema fashion commerce sebagai tema mereka. Banyak startup, baik dari dalam negeri mau pun luar negeri, yang mencoba peruntungan mereka di pasar fashion e-commerce Indonesia. Tak mengherankan, karena pangsa pasar Indonesia memang sangat besar dan menggiurkan. Salah satu dari pemain baru yang ingin menembus pasar e-commerce Indonesia adalah Loko.
Loko, e-Commerce Baru dari Polandia
Alasan Loko untuk mengekspansi pasar hingga ke Indonesia adalah dikarenakan Loko yakin dengan pangsa pasar fashion Indonesia. Selaku Country Manager Loko Indonesia, Tymon Kokoszka berkomentar bahwa dirinya dan perusahaan startup-nya optimis dengan Indonesia karena perkembangan fashion Indonesia cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya desainer lokal berbakat dan brand-brand fashion lokal yang unik dan bagus.
Mencari Pakaian ala Tinder
Yang membuat Loko berbeda jika dibandingkan dengan aplikasi startup fashion e-commerce serupa itu terletak pada di sistem pemilihan pakaiannya. Apabila pengguna menyukai pakaian yang ditampilkan, maka pengguna tinggal menggeser pakaian ke arah kanan. Sedangkan, kalau tidak suka, tinggal menggeser pakaian ke arah kiri. Sistem Loko memang mirip seperti Tinder, namun alih-alih memilih pria tampan atau wanita cantik, kita memilih pakaian yang disuka. Pakaian yang telah “digeser ke arah kanan” ini akan masuk ke sebuah lemari virtual milik pengguna dan bisa dilihat kembali oleh pengguna. Setiap produk yang dibeli secara otomatis akan terekam oleh Loko. Loko akan mengirimkan notifikasi ke pengguna apabila produk tersebut mendapatkan diskon.
Selain fitur pemilihan pakaian yang menyerupai Tinder, Loko juga memiliki fitur share atau berbagi yang bisa digunakan untuk membagikan produk via Facebook Messenger. Ditambah lagi, pengguna bisa menggunakan fitur filter yang bisa menjaring pakaian yang diinginkan secara lebih spesifik. Sistem yang diusung oleh Loko ini secara keseluruhan bisa dibilang unik dan tidak banyak fashion e-commerce yang menawarkan fitur yang serupa. Terbilang baru untuk layanan fashion commerce.
Untuk saat ini, Loko telah memiliki 54 ribu produk pakaian wanita dan pria dalam database-nya, berhasil menjaring lebih dari 1.400 produsen fashion dan 30 brand independen. Tak hanya itu, Loko juga telah menjalin kerjasama dengan salah satu e-commerce fashion besar Indonesia, MatahariMall.
Meski Loko memiliki banyak fitur yang bagus dan menarik, Loko masih dirundung oleh beberapa kekurangan yang menurut JurnalApps cukup serius. Deskripsi yang disematkan di produk sayangnya masih menggunakan bahasa Polandia. Harga pakaian pun masih menggunakan mata uang Polandia dan penulis tidak bisa menemukan tautan atau pun instruksi yang menunjukkan di mana dan bagaimana caranya bisa membeli pakaian di Loko. Loko pun tidak memiliki pengaturan yang bisa mengubah mata uang menjadi Rupiah di pengaturannya, sehingga agak membingungkan. Harapannya, Loko akan memperbaiki hal ini dengan secepat mungkin.
Bagi yang tertarik, kalian sudah bisa mengunduh aplikasi Loko untuk platform Android di sini. Untuk platform iOS, rencananya akan segera diluncurkan pada bulan November. Jadi, bagi kalian yang pengguna iPhone, stay tune sampai bulan November, ya!
