Pada era modern ini, tren memotret diri sendiri -atau, yang biasa disebut sebagai selfie- telah menjadi sebuah kegiatan menarik yang banyak dilakukan oleh generasi milenial. Tak ayal, hal tersebut telah menimbulkan banyak smartphone yang mengklaim bahwa mereka adalah camera phone expert. Tidak lupa, aplikasi untuk “mempercantik” diri juga ikut menjamur seiring dengan kehebohan tren selfie ini.
Namun, seorang professor Ilmu Komputer bernama Daniel Vogel dan Qifan Li, yang dahulu merupakan mahasiswa bimbingannya, yang berasal dari University of Waterloo telah memiliki cara yang lain agar bisa memperoleh hasil selfie yang jauh lebih baik. Mengusung nama Mechanical Turk, aplikasi yang dikembangkan oleh mereka ini memiliki dukungan berupa algoritma yang dapat memberikan informasi menyoal waktu terbaik untuk melakukan selfie. Faktor penunjang lainnya, seperti arah cahaya, ukuran wajah, dan posisi terbaik, akan diarahkan oleh aplikasi ini sehingga dapat menghasilkan foto selfie dengan komposisi yang sesuai.
Guna menguji hasil temuannya tersebut, Vogel dan Li yang menyebut diri mereka sebagai tim Mechanical Turk juga melakukan survei terhadap tingkat kepuasan para pengguna yang memanfaatkan aplikasi buatan mereka ini. Berdasarkan pengujian tersebut, mereka menemukan kesimpulan bahwa algoritma yang telah mereka kembangkan ini dapat membantu para pengguna untuk mengarahkan foto selfie-nya.
Selain itu, tim Mechanical Turk ini juga mendapatkan hasil sebanyak 26% pengguna yang menyatakan kepuasannya terhadap aplikasi ini. Para pengguna ini menyebutkan bahwa mereka bisa mendapatkan hasil selfie yang lebih baik dari biasanya dengan menggunakan aplikasi Mechanical Turk.
"Ini baru permulaan dari kemungkinan. Kami dapat mengembangkan variabel untuk memasukkan aspek variabel lain, seperti gaya rambut, tipe senyuman, atau bahkan pakaian yang Anda pakai," ungkap Vogel, sebagaimana telah dilansir dari Okezone.
