istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Riset: Pelecehan Online Meningkat hingga 6%

Dikdok   14 Jul 2017
Riset: Pelecehan Online Meningkat hingga 6%

Penyalahgunaan terhadap media sosial makin hari makin mengkhawatirkan. Di tengah banyaknya filter mau pun tools yang telah digarap oleh berbagai pihak guna mengurangi penyalahgunaan layanan tersebut secara oline, diketahui bahwa tingkat pelecehan online nyatanya malah meningkat.

Pelecehan yang dimaksudkan dalam hal ini termasuk dalam hal pemanggilan nama yang menyinggung, mempermalukan yang disengaja, ancaman fisik, dan pelecehan seksual.

Dikemukakan oleh Pew Research Center, diketahui dari hasil studi yang telah dilakukannya didapati sebanyak 41% responden dewasa di Amerika Serikat yang disurvei mengklaim bahwa mereka telah dilecehkan dalam bentuk online. Melalui survei tersebut juga dikemukakan bahwa terdapat hingga 66% responden yang menemui pelecehan online yang dilakukan terhadap pengguna internet lainnya.

Sementara itu, studi itu menunjukkan wanita dari segi jenis kelamin lebih cenderung untuk dilecehkan secara online, dengan angka sebesar 44% untuk wanita dan sebesar 37% untuk pria.

Bahkan, melalui studi tersebut juga disebutkan bahwa pengguna internet wanita akan lebih cenderung untuk dilecehkan secara seksual. Buktinya dalam survei itu, sebanyak 53 persen wanita melaporkan telah menerima gambar eksplisit yang tidak mereka kehendaki.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan tingkat pelecehan online, dimana melalui studi yang sama di tahun 2014 lalu hanyalah terdapat sebanyak 35% responden yang merasa telah mendapatkan pelecehan secara online. Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa pelecehan online telah meningkat sebanyak 6%.

Dalam penelitian tersebut, satu hal yang diklaim sebagai hal yang cukup baik adalah fakta bahwa online stalking tetaplah bertahan pada angka 7% selama beberapa tahun ke belakang. Hal ini berarti tidak ada peningkatan atas jumlah ancaman yang diberikan dari tindakan online stalking dan penguntitan online dengan tujuan teror.

Studi tersebut tampaknya sudah cukup menjadi semacam tamparan yang terbilang keras bagi para penyedia layanan online, seperti Facebook, Twitter, dan media sosial lainnya, karena pada platform-platform itulah banyak tindakan negatif yang dilakukan orang secara online.

Memang sangat miris untuk melihat bahwa pelecehan online telah meningkat. Platform-platform media sosial, seperti Facebook dan Twitter, belakangan ini sudah berupaya untuk memperkenalkan lebih banyak tools dan opsi demi bisa memblokir spammer dan troll. Namun, dampak dari fitur-fitur itu mungkin masih harus menunggu beberapa waktu untuk diamati menyoal keberhasilannya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top