istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
EKSKLUSIF

Tak Sepenuhnya Benar, 10 Mitos Teknologi Ini

Admin   14 Mar 2016
Tak Sepenuhnya Benar, 10 Mitos Teknologi Ini

Sering disebut-sebut, teknologi bertalian dengan fakta yang jelas dan ilmiah. Meski begitu, pengguna teknologi tidaklah selalu demikian hingga saat ini. Buktinya, masih banyak mitos yang tetap diyakini oleh sebagian pengguna teknologi, seperti smartphone, komputer serta kameraa, sebagai hal yang benar.

Walau tak didukung bukti dan penjelasan ilmiah yang cukup, masih banyak pengguna yang memegang keyakinan akan mitos-mitos teknologi, yang beberapa di antaranya sempat diulas oleh Business Insider pada beberapa hari lalu, dengan menyertakan penjelasannya. Simaklah ulasannya langsung di bawah ini.

1. Komputer Mac tidak bisa diserang virus

Beberapa tahun lalu, tidak sedikit orang yang mengaitkan perangkat Mac sebagai produk yang bebas virus. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, berbagai perangkat besutan |Apple nyatanya mulai beralih dijadikan sasaran oleh para pengembang malware.

Belakangan, hal ini juga diakui oleh Apple, terlebih setelah adanya serangan Trojan yang menjangkiti ribuan perangkat Mac pada 2012. Bahkan, tahun lalu, serangan malware yang mengincar perangkat Mac meningkat drastis, melebihI jumlah keseluruhan serangan malware ke Mac OS X dari 2010 sampai 2014.

Tak hanya itu, dalam laporan terbaru, salah satu malware penyandera data (atau ransomware) juga telah dikabarkan mulai menyasar berbagai perangkat Mac. Serangan malware bernama KeRanger ini merupakan yang pertama kalinya terjadi pada perangkat Mac.

2. Mode peramban incognito bukan mengartikan pengakses jadi tak terlihat

Sampai saat ini, tak dapat dipungkiri bahwa terdapat sebuah miskonsepsi mengenai istilah mode 'incognito' atau 'private' yang diartikan sebagai akses dengan akun anonim. Begitulah, maksud dari keberadaan kedua mode tersebut tidaklah demikian.

Sebenarnya, mode tersebut tidaklah membuat seseorang seolah-olah tak terlihat ketika mengakses sebuah situs, melainkan peramban/browser tidak akan melacak riwayat penjelajahan, menyimpan bookmarks, atau pun masuk secara otomatis pada akun yang biasa diakses.

Fitur ini dimaksudkan untuk membantu mencegah orang asing mengakses informasi situs atau pun akun pribadi di saat ingin mengakses internet pada perangkat milik orang lain. Jadi, bukan mengartikan bahwa fitur ini dapat menyembunyikan identitas pengakses mau pun ISP yang digunakan.

3. Baterai akan cepat rusak apabila terus diisi ulang

Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya oleh para pengguna smartphone adalah baterai akan mengalami kerusakan apabila masih di-charge meski pun kapasitasnya sudah penuh. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa pengisian daya berlebihan dapat menghancurkan baterai.

Hal ini didukung oleh adanya fakta bahwa hampir seluruh smartphone saat ini telah menggunakan baterai lithium-ion. Jenis baterai tersebut didapati telah memiliki kemampuan untuk menghentikan pengisian daya di saat baterai sudah penuh.

4. Pengisian daya iPhone dilakukan setelah baterai benar-benar habis

Mitos lain terkait baterai yang cukup populer adalah iPhone sebaiknya harus di-charge ketika kondisi baterai berada dalam kosong. Namun, sebagai pembesutnya, Apple malah membantah hal tersebut.

Perusahaan asal Cupertino ini menuturkan bahwa baterai yang digunakan pada iPhone memungkinkan pengguna untuk mengisi daya pada kondisi kapan saja. Alasan Apple, baterai lithium-ion yang digunakan mereka bekerja pada sebuah siklus pengisian daya.

Jadi, ketika pengguna sudah menyelesaikan satu siklus pengisian daya, iPhone yang sudah berkurang dayanya dapat langsung diisi ulang, tanpa perlu menunggu kondisi smartphone sampai mati.

5. Besarnya megapixel tak selalu menentukan kualitas kamera

Saat ini, hampir sebagian besar pengguna melihat kualitas kamera, utamanya di smartphone, berdasar pada ukuran megapixel yang disematkan. Makin besar megapixel, maka semakin bagus. Padahal ukuran megapixel tidaklah selalu menanjikan kemampuan kamera yang lebih baik.

Faktor lain yang juga memengaruhi kemampuan kamera adalah sensor yang digunakan perangkat ini untuk menangkap cahaya. Sebagai contoh, kamera dengan resolusi 8MP dan 12MP pun nyatanya dapat menghasilkan hasil foto yang kurang lebih sama.

Namun, perlu diketahui juga, semakin besar sensor yang dipergunakan bakal turut berpengaruh pada hasil pixel yang juga semakin membesar. Jadi, sebuah kamera tak hanya ditentukan dari besarnya megapixel, melainkan jumlah pixel yang bisa dihasilkannya.

6. Smartphone dengan resolusi layar besar tidak selalu lebih baik

Sama seperti mitos terkait kamera di atas, sebagian pengguna smartphone pun percaya bahwa resolusi layar yang lebih besar akan berpengaruh pada kualitas layar. Hal itu dikarenakan resolusi yang lebih besar selalu dikaitkan dengan layar yang lebih baik.

Salah satu fakta mengapa pemikiran tersebut dianggap mitos adalah kemampuan mata manusia yang sebenarnya tak bisa melihat tingkat kedetilan yang lebih dari 300 pixel per inci. Oleh karena fakta tersebut, tampilan dengan kualitas di atas 300 pixel akan terlihat sama saja di mata manusia.

Atas dasar itu, perusahaan seperti Apple di saat ini lebih fokus pada pengembangan teknologi layar yang lebih cerah, ketimbang layar dengan kemampuan yang luar biasa.

7. Tidak perlu mematikan komputer tiap hari

Beberapa pengguna mungkin percaya bahwa sebuah komputer tidak seharusnya dimatikan setiap hari. Tak sedikit jumlah pengguna komputer yang lebih memilih untuk masuk ke mode sleep ketimbang mematikan komputernya dengan berbagai alasan.

Namun, kebiasaan itu ternyata dapat mempersingkat ketahanan sebuah komputer. Menurut situs Lifehacker, mematikan PC secara berkala ketika tidak digunakan nyatanya dapat lebih menghemat daya dan membuat beberapa komponen beristirahat.

Kebiasaan ini pun dapat membuat komponen mau pun PC secara keseluruhan akan lebih tahan lama secara usia.

8. Meletakkan magnet di dekat komputer akan menghapus seluruh data

Mitos ini tak sepenuhnya salah, tapi dibutuhkan sebuah magnet yang berkekuatan sangat besar untuk dapat menghapus data dari hard drive komputer. Seorang ahlI komputer menuturkan bahwa komputer modern baru akan benar-benar rusak ketika berhadapan dengan magnet yang benar-benar kuat.

Selain itu, keseluruhan medan dari magnet tersebut haruslah benar-benar difokuskan pada perangkat yang dituju. Oleh karena itu, magnet yang biasa ditempelkan pada kulkas tidaklah akan mempengaruhi penyimpanan hard drive jika didekatkan pada sebuah komputer.

9. Ponsel dapat menyebabkan kanker otak

Radiasi dari ponsel memang dapat diserap oleh jaringan manusia, tapi tidak ada bukti yang cukup kuat hingga kini untuk menjelaskan radiasi itu dapat memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

National Cancer Institute menuturkan bahwa efek radiasi dari ponsel yang berpengaruh pada jaringan otak dan lainnya, memang masih menjadi perhatian mereka.

Kendati demikian, sampai saat ini belumlah ada bukti yang menguatkan bahwa sel dari manusia, atau pun hewan, yang terpengaruh pancaran frekuensi dapat terjangkit oleh sel kanker.

10. Jumlah indikator sinyal tak menjamin kualitas lebih baik

Tak sedikit pengguna smartphone yang mengaitkan jumlah batang pada indikator sinyal sebagai penanda kualitas jaringan. Sebaliknya, informasi dari indikator sinyal sebenarnya tidaklah memberikan informasi semacam itu.

Indikator sinyal di smartphone pada dasarnya hanyalah memberikan informasi mengenai kedekatan posisi pengguna dengan menara jaringan terdekat. Sementara kualitas jaringan juga dipengaruhi oleh jumlah pengakes internet yang berada dalam satu jaringan.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top