istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

GO-JEK, Grab, atau Uber? Siapa Rajai Pasar Transportasi Online di Indonesia?

Dikdok   17 Jun 2017
GO-JEK, Grab, atau Uber? Siapa Rajai Pasar Transportasi Online di Indonesia?

Sejak hadirnya era transportasi online pada awal tahun 2015 lalu, para pelaku usaha seperti GO-JEK, Grab, dan Uber langsung hadir demi meramaikan persaingan yang ada guna menjadi layanan transportasi online terdepan di Indonesia. Makin hari, persaingan tersebut pun makin ketat dengan hadirnya banyak layanan baru pada ketiga platform tersebut, seperti layanan GO-FOOD, Grab Hitch, UberMotor, dan masih banyak lagi.

Namun, sebagaimana dilaporkan oleh Tech in Asia pada beberapa waktu lalu, Nadiem Makarim selaku CEO GO-JEK baru saja menyatakan secara langsung dalam konferensi D.Live Asia jika startup besutannya saat ini telah memimpin persaingan tersebut. Menurutnya, GO-JEK telah menguasai lima puluh persen dari pasar bisnis transportasi di Tanah Air.

Walau pun tidak dinyatakan secara jelas, kemungkinan pasar bisnis transportasi yang dimaksud adalah persaingannya dengan Grab dan Uber, bukanlah termasuk pada transportasi secara umum, seperti bus, kereta api, atau pun pesawat.

Nadiem Makarim juga menjelaskan bahwa GO-JEK saat ini telah memiliki sekitar sepuluh juta pengguna aktif mingguan yang mengakses aplikasi mereka. Khusus di bisnis makanan, Nadiem Makarim juga mengklaim bahwa mereka telah menguasai 95 persen pasar dengan bantuan layanan GO-FOOD yang mereka miliki.

Lebih lanjut lagi, Nadiem Makarim juga pernah menyebutkan bahwa sekitar empat puluh hingga lima puluh persen pesanan di GO-JEK berasal dari layanan transportasi. Maka, kita pun bisa memperkirakan bahwa GO-JEK pada setiap harinya bisa menerima lebih dari tiga juta pesanan, yang merupakan gabungan dari layanan GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD hingga GO-LIFE.

Grab dan Uber sendiri kini terus mencoba mengejar ketertinggalannya dari GO-JEK. Misalnya Grab, mereka kini menghadirkan beberapa layanan transportasi baru. Mulai dari GrabHitch (Nebeng), GrabShare hingga GrabRental. Mereka pun tengah aktif mengembangkan layanan pembayaran non tunai GrabPay untuk menyaingi GO-PAY milik GO-JEK. Sedangkan, Uber kini justru tengah aktif berekspansi ke kota-kota baru, mulai dari Cirebon, Solo, Pekanbaru hingga Jember.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top