istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

Dituduh Rasis, Petinggi FaceApp Meminta Maaf

en19ma   01 May 2017
Dituduh Rasis, Petinggi FaceApp Meminta Maaf

Salah satu aplikasi edit foto yang sedang kekinian, FaceApp, telah melakukan permintaan maaf karena sudah mengembangkan algoritma yang dianggap sebagian orang sebagai tindakan rasis. Jika belum pernah mengetahuinya, aplikasi FaceApp ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto selfie mau pun wajah seseorang, lalu mengeditnya dengan berbagai filter yang tersedia.

Dari filter yang bisa menambahkan senyuman, kecantikan, ketampanan, usia yang lebih muda atau malah tua hingga mengubah gender, semuanya bisa dilakukan dengan FaceApp. Mengutip dari Tech Crunch, Rabu (26/4/2017), keberadaan filter yang dinamai Hot pada aplikasi tersebut (kini menjadi Spark) dianggap sebagai tindakan rasis.

Begitulah, banyak pengguna FaceApp di luar negeri yang menemukan bahwa filter tersebut telah memberikan efek terang yang berlebihan, sehingga bisa mengubah warna kulit. Hal ini tampak saat filter tersebut diterapkan pada foto Presiden AS ke-44, Barack Obama. Jika dibandingkan antara kedua foto, yakni sebelum diedit dan setelah diberi filter, sangatlah jelas terjadinya perubahan warna kulit Obama.

Dalam sebuah e-mail, Yaroslav Goncharov selaku pendiri sekaligus CEO untuk FaceApp mengucapkan permintaan maaf. “Kami sangat menyesal dengan masalah serius ini. Ini bukanlah perilaku yang diinginkan dan merupakan dampak dari bias pelatihan yang diterapkan,” kata Goncharov.

Untuk mengurangi masalah tersebut, FaceApp telah mengubah nama filter (dari Hot menjadi Spark). Selanjutnya, mereka akan melakukan perbaikan lengkap yang segera akan dirilis. The Guardian sebelumnya melaporkan bahwa FaceApp sangat populer selama beberapa minggu terakhir.

Alih-alih mengubah nama, ada pihak yang menilai bahwa FaceApp lebih baik menarik filter tersebut dari peredaran hingga digantikan oleh filter yang non-rasis. Goncharov juga membantah bahwa filter tersebut didukung oleh penerapan teknologi kecerdasan buatan dari beberapa sumber terbuka, seperti TensorFlow milik Google atau pun pihak lainnya.

Sang CEO menegaskan bahwa kumpulan data yang digunakan untuk menerapkan filter tersebut adalah milik FaceApp sendiri, bukanlah kumpulan data publik. Dengan demikian, FaceApp akan bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top