istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
NEWS

LinkedIn Tembus 500 Juta Anggota

Dikdok   26 Apr 2017
LinkedIn Tembus 500 Juta Anggota

Secara tidak disadari, media sosial profesional LinkedIn diam-diam terus bertumbuh dengan cukup pesat mengenai urusan jumlah pengguna yang memakai layanannya. Begitulah, LinkedIn belum lama ini telah mengumumkan bahwa aplikasinya sudah memiliki jumlah pengguna hingga mencapai 500 juta orang.

Jika dibandingkan dengan media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, dan beragam lainnya, LinkedIn memang menjadi salah satu layanan yang cukup jarang terdengar. Namun, dengan pengumumannya kali ini, LinkedIn telah mampu mencakup sekitar tujuh persen dari keseluruhan populasi dunia. Selain itu, pencapaian 500 juta pengguna juga ikut menandai bahwa LinkedIn telah memasukkan dirinya sebagai salah satu media sosial dalam kategori raksasa.

“Belum pernah ada komunitas profesional sebesar ini sebelumnya. Pencapaian ini penting bagi LinkedIn karena membawa kami melangkah untuk mewujudkan visi perusahaan dalam hal menciptakan kesempatan ekonomi bagi seluruh anggota di industri tenaga kerja global melalui pengembangan Economic Graph pertama di dunia,” jelas Olivier Legrand selaku Managing Director Asia Pacific untuk LinkedIn.

Jika dilihat lebih dalam, negara yang berada di Asia Pasifik, seperti Indonesia, India, atau pun Singapura, nyatanya telah ikut berkontribusi dalam hal perkembangan penggunaan LinkedIn dengan cukup banyak. Diketahui, jumlah anggota di wilayah tersebut mencapai angka lebih dari 118 juta pengguna.

“Para anggota kami di wilayah Asia Pasifik, baik dari negara berkembang seperti Indonesia dan India atau pun negara maju seperti Singapura dan Australia, telah memanfaatkan kekuatan dari jaringan profesional sebaik-baiknya. Kami bersemangat untuk melihat lebih banyak lagi anggota yang terhubung dengan berbagai kesempatan karier, bisnis, dan kerja sama di LinkedIn,” tambah Olivier Legrand.

India masih menjadi pasar terbesar bagi LinkedIn di wilayah tersebut dengan jumlah anggota lebih dari 42 juta. Untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi pendorong pertumbuhan terbesar dengan jumlah anggota yang saat ini mencapai lebih dari 8 juta.

Lebih lanjut lagi, Jakarta dan sekitarnya menempati posisi ke-4 dunia sebagai wilayah yang paling terhubung di LinkedIn, Membuntuti di belakang London, Amsterdam, San Francisco, dan jauh mengungguli kota mau pun area lainnya di negara-negara Asia Pasifik.

Walau pun demikian, terlepas dari berbagai berita positif yang dirasakan LinkedIn, ternyata masih ada berbagai masalah, yang salah satunya berupa jumlah pengguna aktif bulanan yang stagnan.

Hingga saat ini, jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan premium (berbayar) di LinkedIn terlihat terus naik. Namun, basis pengguna aktif bulanannya stagnan di sekitar 25 persen dari total pengguna premium tersebut. Situasi ini sudah terjadi lebih dari setahun.

Masalah lainnya, adanya sebagian besar pengguna yang hanya sesekali membuka akun LinkedIn mereka. Bahkan, ada saja yang membuka secara tidak sengaja atau mengecek notifikasi.

Sebenarnya, penggunaan layanan LinkedIn secara aktif ternyata cukup membantu pengguna dalam hal mendapatkan pekerjaan.

Pihak perusahaan menyebutkan bahwa hampir setengah, sekitar 43% profesional hanya menjangkau layanan LinkedIn mereka pada saat mereka sedang mencari pekerjaan. Sementara, 23% profesional lainnya mengatakan bahwa percakapan santai di LinkedIn telah menghasilkan peluang baru. Selain itu, 19% lainnya telah mendapatkan pekerjaan melalui jaringan mereka.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top