istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
istanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escortsistanbul escorts
porno izleporno izleporno izleporno izleporno izlepornopornopornopornopornopornopornoporniocoolpornpornspotsex pornosex pornosex pornosex hikayesex hikaye
REVIEW

Hearthstone: Kala Blizzard Menjadikan Karakter Warcraft sebagai CCG

Anduril   19 Apr 2017
Hearthstone: Kala Blizzard Menjadikan Karakter Warcraft sebagai CCG

Sebenarnya, judul review kali ini kurang tepat, sebab Blizzard sudah menciptakan banyak karakter orisinil untuk Hearthstone sehingga mereka memutuskan untuk menghilangkan tagline Heroes of Warcraft di judul game ini.

Hearthstone semula dikembangkan oleh tim kecil beranggotakan tidak lebih dari 15 orang. Hal ini tentu berkebalikan dengan game-game Blizzard lainnya, yang biasanya dikembangkan oleh puluhan orang sekaligus. Sejatinya, langkah ini ditempuh oleh Blizzard setelah mereka melihat pertumbuhan developer-developer indie yang mulai menjamur di tahun 2008 lalu.

Dari tangan tim yang dipimpin oleh Ben Brode, Jason Chayes, dan Eric Dodds ini lahirlah Hearthstone, sebuah CCG (Collectible Card Game) legendaris yang memiliki kurang lebih sebanyak sembilan ekspansi dengan berbagai sistem mekaniknya sendiri-sendiri. Bahkan, Hearthstone sudah menjadi salah satu cabang e-sports yang dipertandingkan di mana-mana dan bersanding dengan judul-judul besar lainnya, seperti League of Legends, DOTA 2, Counter-Strike: Global Offensive, Street Fighter, Tekken, dan Overwatch.

Kami harus mengakui kalau kami sedikit terlambat dalam membuat review untuk Hearthstone. Tapi, mau bagaimana lagi, web yang kalian cintai ini memang belumlah hadir ketika Blizzard merilis Hearthstone di tahun 2014.

Hearthstone adalah sebuah CCG. Jadi, kalian bakal menemukan elemen mengumpulkan kartu dan membeli booster pack demi memperkuat kartu yang kalian miliki. Setiap ekspansi yang ada di Hearthstone memiliki meta (deck built terkuat) sendiri-sendiri, sehingga kalian pastinya bakal sering membeli pack agar bisa mengumpulkan kartu-kartu yang saat ini menjadi sebuah meta di ekspansi terakhir.

Di ekspansi Journey to Un’Goro, Blizzard memperkenalkan berbagai mekanisme baru, seperti Quest, Adapt, dan Elemental. Bila dijelaskan di sini, maka review kali ini akan berubah menjadi sebuah deck review dan bukanlah game review. Jadi, setelah paragraf ini, kami akan kembali menjelaskan berbagai elemen dasar yang ada di Hearthstone.

Saat bermain Hearthstone, kalian akan berkutat dengan yang namanya Hero. Setiap deck kartu yang kalian ciptakan akan dipimpin oleh satu orang hero. Penggunaan hero ini juga menjadi penentu jenis kartu apa yang bisa kalian masukkan ke dalam deck. Setiap hero mewakili satu job tersendiri, yang berarti akan membatasi jenis kartu spesial yang bisa kalian gunakan dan kemampuan khusus yang bisa kalian pakai selama bertarung.

Objektif utama dari Hearthstone adalah mengalahkan hero yang digunakan oleh lawan. Untuk mencapai kemenangan tersebut, kalian bakal menggunakan sebuah deck yang berisikan beragam kartu monster dan spell dengan beragam variasi sifat, dan tentu saja, status kekuatan serangan serta pertahanan. Seperti bermain catur, kunci utama bermain Hearthstone adalah mengkombinasikan berbagai kartu hingga saling bersinergi dan melakukan langkah yang tepat serta di waktu yang tepat pula.

Setiap hero akan dibekali dengan 30 HP, yang akan mengalami kekalahan begitu HP tersebut mencapai angka 0. Kalian bisa menyerang atau bertahan dengan deck yang kalian miliki. Satu-satunya yang membatasi kalian adalah jumlah mana yang disediakan. Pada awal turn, kalian hanya memiliki satu mana. Setiap turn berikutnya, jumlah mana ini akan bertambah hingga akhirnya mencapai 10 mana.

Sama dengan prinsip ekonomi, kartu-kartu dengan mana kecil biasanya tidak memiliki daya rusak atau efek yang baik. Sedangkan, kartu-kartu dengan mana yang besar biasanya memiliki letalitas yang tinggi dengan efek-efek yang berguna. Sejatinya, aturan ini tidaklah baku. Sebab, dengan kombinasi yang tepat, penguasaan arena, dan pengendalian mana yang apik, kalian pun bisa mendominasi pertempuran dengan menggunakan kartu-kartu kecil yang bisa dikeluarkan secara terus menerus. Di dunia Hearthstone, deck tipe ini biasanya disebut sebagai Aggro.

Selain Aggro, Hearthstone juga mengenal tipe-tipe deck lainnya, seperti Control, Midrange, Tempo, dan Combo. Di luar tipe deck utama, kalian mungkin bakal bertemu dengan berbagai sub deck, seperti Ramp, Zoo, Miracle, dan banyak lagi. Sayangnya, kami lagi-lagi tidak bisa menjelaskan setiap tipe deck ini dengan detil karena fokus review ini terletak pada game-nya itu sendiri. Jadi, marilah kita lanjutkan.

Beberapa kartu memiliki mekanisme yang unik. Sebagai contoh? Ada kartu “Taunt” yang harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum Anda bisa menyerang HP hero musuh; “Charge” yang memungkinkan Anda untuk langsung menyerang; “Spell” yang bisa memberikan damage, buff, atau de-buff kartu yang lain; atau kartu-kartu Legendary yang biasanya tampil namun dengan efek samping tertentu. Hero kita sendiri sebenarnya juga bisa diminta untuk ikut menyerang. Serangan para hero ini memiliki efek yang bergantung pada job masing-masing.

Layaknya CCG lainnya, kalian bisa bertempur melawan orang lain di Hearthstone. Bila kalian tidak akrab dengan apakah CCG itu sebenarnya, maka momen bermain bersama orang lain mungkin bisa menjadi sebuah mimpi buruk yang tidak bisa kalian lupakan. Sebab, bisa dipastikan, kalian bakal menemukan berbagai kartu dengan kombinasi efek yang aneh bin ajaib dan belum kalian lihat sebelumnya. Bila kalian bisa bersabar dan terus bermain hingga akhirnya mampu menemukan gaya permainan yang paling kalian sukai, dan tentunya, kartu-kartu yang mendukung gaya permainan kalian, maka kalian barulah akan mulai bisa mencintai dunia CCG. Bahkan, mungkin lebih dari apa pun.

Mau mengetahui apa yang menjadi kelemahan utama Hearthstone? Blizzard memiliki kecenderungan untuk membuat satu atau dua buah meta kuat yang tidak bisa diimbangi oleh meta lainnya. Jadi, suka atau tidak suka, kalian bakal sering bertemu dengan meta tersebut dan mengalami kekalahan. Selanjutnya, mau atau tidak mau, kalian akan membangun deck dengan meta yang serupa sehingga akhirnya ranah kompetitif atau multiplayer pun dibanjiri dengan meta yang sama. Sebenarnya, hal ini merupakan masalah klasik pada setiap CCG yang telah berumur lebih dari satu tahun. Selama kalian tidak keberatan dengan segala keseimbangan yang 'semrawut' ini, kalian mungkin bakal tetap bisa menikmati Hearthstone berikut segala mekanisme yang ada di dalamnya.

KOMENTAR & SHARE ARTIKEL
JurnalApps
Jurnal Apps adalah website media yang fokus dalam membahas segala hal yang berkaitan dengan aplikasi mobile. Jurnal Apps berisi informasi review, bedah produk, berita terbaru dan video aplikasi untuk mobile.
Hubungi Kami

Menara Anugrah 20th Floor - Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot 8.6-8.7. Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950. Indonesia

+62 21 5785 3978

redaksi@jurnalapps.co.id

Find us on social media
Add Friends
To Top