Sebagaimana kita ketahui, kemacetan kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Pertambahan jalan tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan. Pertumbuhan kendaraan mencapai 12 persen setiap tahunnya. Sedangkan, pertumbuhan jalan hanyalah sekitar 0.01 % per tahun. Dari angka itu, jelaslah bahwapertumbuhan jalan tidak mampu mengejar pertumbuhan kendaraan, sehingga wajar saja terjadi kemacetan hampir di setiap ruas jalan. Dan, kemacetan itu tentunya semakin lama akan semakin parah.
Belum lagi ditambah dengan menjamurnya kendaraan pribadi dikarenakan fasilitas transportasi pelayanan publik di Jakarta yang terbilang masih buruk. Mulai dari supir bus yang ugal-ugalan, angkot yang sering berhenti mengetem, waktu menunggu busway yang lama hingga kereta KRL yang penuh sesak.
.jpg)
Dari permasalah tersebut di atas, Ompreng.com hadir guna menjembatani gap antara pemilik kendaraan pribadi dan penumpang kendaraan umum. Ompreng.com merupakan ride sharing platform berbasis web dan mobile dimana pemilik kendaraan dapat menawarkan tumpangan kepada orang lain, dan sebagai gantinya, penumpang membayar iuran perjalanan kepada pemilik kendaraan.
Ompreng.com menawarkan jasa secara gratis pada pemilik kendaraan (pemberi omprengan) dan penumpang (pencari omprengan) agar mereka dapat berkomunikasi secara langsung untuk pengaturan rute, meeting point, dan besaran iuran perjalanan.
Untuk menggunakan platform ini, setiap pengguna wajib untuk membuat akun dan mengisi data diri sesuai dengan apa yang diminta oleh Ompreng.com. Secara terperinci, user akan diminta untuk mengisi nama, umur, jenis kelamin, nomor telepon, alamat rumah, e-mail, profile picture, tipe, dan nomor kendaraan. Website ini pun terbatas hanya untuk pengguna berumur 18 tahun ke atas.
.jpg)
Setelah terdaftar, user dapat memilih "Find Ride" untuk mencari omprengan atau "Offer Ride" untuk memberi omprengan. Jika memilih Find Ride, user dapat memasukan data asal dan tujuan perjalanan beserta tanggal keberangkatan. Para pencari omprengan dapat menggunakan fitur radius (1km, 5km, 10km sampai 50km) sehingga memungkinkan pencarian lebih fleksibel berdasarkan koordinat radius yang dimasukkan.
Dengan fitur radius ini, jika pencari omprengan tidak mendapatkan hasil yang tepat sesuai dengan asal/tujuan perjalanan, mereka setidaknya bisa mendapat lokasi yang terdekat sesuai dengan destinasi yang dimasukkan.
Selain itu, juga ada fitur advance filter dimana hasil pencarian dapat disaring berdasarkan waktu keberangkatan, jenis kelamin, dan ada tidaknya profile picture. Jadi, bagi para wanita, yang ingin melakukan perjalanan antara wanita saja, bisa memilih filter gender female agar hasil pencarian yang dihasilkan hanyalah wanita saja
.jpg)
Pada menu Offer Ride, pemberi omprengan memasukkan asal dan tujuan perjalanan, jam serta waktu keberangkatan, jumlah kursi yang ditawarkan, dan juga besarnya iuran perjalanan. Di kolom Ride Detail, pemberi omprengan dapat menuliskan rute yang dilalui, meeting point serta toleransi waktu tunggu.
Sehingga cukup dengan melakukan sekali post saja, offer Anda telah ter-posting selama sebulan dalam website Ompreng.com. Semua postingan dari pemberi omprengan akan masuk ke menu Offer list. Postingan / trip yang sudah lewat akan terhapus secara otomatis oleh sistem. Sehingga pencari omprengan akan selalu mendapatkan data yang ter-update.
Sayangnya, aplikasi Ompreng.com ini sepertinya masihlah sepi peminat. Sebab, sepanjang percobaan untuk mencari omprengan melalui aplikasi mobile ini, kami tidak berhasil mendapatkan omprengan walau pun kami sudah mencoba menggonta-ganti alamat tujuan dan parameter lainnya. Tampaknya, aplikasi mobile ini memiliki rute tersendiri yang cukup ramai tapi hitungannya masih terbatas.
Akhir kata, walau pun kami tidak berhasil mengompreng melalui aplikasi mobile ini, tetapi idenya sendiri sebenarnya boleh juga. Grab sudah menawarkan layanan yang terbilang mirip tetapi hanyalah terbatas pada motor saja. Begitu pun Uber dengan komponen berbeda yang hitungannya pun masih terbatas. Jadi, kita pada dasarnyasemakin memiliki banyak pilihan dalam menggunakan moda transportasi berbasiskan daring di Jakarta.
