Mengikuti YouTube, Twitter, dan Facebook untuk lebih masuk ke dalam jajaran persaingan, layanan video Vimeo kini menambahkan dukungan untuk melakukan pemutaran video 360 derajat pada platformnya, baik bagi konten yang tersedia pada web mau pun pada aplikasi mobile.
"Kami ingin kreator untuk merasakan kemampuan untuk video 360 dan mulai membagikannya. Semakin kita dapat menggali ke dalam video yang menakjubkan kepada Anda, semakin kita semua dapat menemukan inspirasi dan mengantar standar baru untuk cerita yang luar biasa," ungkap Vimeo pada Kamis (9/3/2017).
Walau pun masih belum mendukung dilakukannya video live streaming seperti beberapa layanan lainnya, Vimeo juga menghadirkan beberapa dukungan lain, seperti dukungan untuk konten 8K, video monoscopic dan stereoscopic, pemutaran HD offline serta UI berupa kompas yang membantu penonton untuk mengorientasikan diri ketika menonton video 360 derajat.
Vimeo juga memberikan dukungan pemutaran video dengan menggunakan beberapa perangkat VR. Hingga saat ini, tidak semua perangkat VR dapat digunakan dalam melakukan pemutaran video. Namun sebagai permulaan, video 360 derajat tersebut dapat bekerja pada Google Daydream, Samsung Gear VR serta Zeiss One VR. Dikabarkan pula, dukungan untuk Oculus Rift dan HTC akan datang sesegera mungkin.
Selain itu, untuk menghadirkan pembuatan video 360 yang baik pada platformnya, Vimeo juga menyediakan layanan ‘360 degree video school’untuk para kreator yang menggunakan platformnya. Melalui 'sekolah' tersebut, Vimeo menyediakan informasi mengenai dasar-dasar hingga teknik yang mendalam mengenai kamera 360 derajat, pra-produksi, shooting serta editing.
Para kreator video yang ingin menguangkan hasil kreasi video 360 derajat mereka juga difasilitasi dengan sebuah marketplace dimana pelanggan dapat membeli video yang mereka buat. Video on Demand ini memungkinkan para kreator untuk menetapkan biaya demi dapat menggunakan video yang mereka buat, meliputi pembelian penuh, sewa, atau pilihan berlangganan.
Meski pun banyak jaringan sosial yang telah menerapkan dukungan video 360 derajat terlebih dahulu, Vimeo percaya bahwa hal terbaik yang harus dilakukan dalam sebuah pengembangan adalah tidak terburu-buru.
“Menurut kami, melakukan sesuatu yang benar adalah hal yang lebih penting dibandingkan menjadi yang pertama,” jelas Anjali Sud, Senior VP Vimeo.
YouTube sendiri telah menggunakan pemutaran video 360 derajat ini sejak 2015. Sementara Facebook tak lama kemudian menyusulnya.
